XxX

Rabu, 25 Januari 2012

dampak merokok


Apa Itu Rokok ?
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung(walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi). Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh.




dari segi kesehatan


Ancaman paling berbahaya dari rokok adalah kepulan asapnya. Dalam asap rokok terkandung 4.000 bahan kimia dan 200 di antaranya dikenal sebagai racun. Selain nikotin, asap rokok tersusun atas selusin gas–sebagian besar adalah karbon monoksida (CO), yang dapat menghambat penyerapan oksigen dalam sel darah merah–dan tar. Tar adalah getah tembakau atau ampas asap yang dapat menyebabkan kanker paru-paru. Semua organ tubuh, mulai dari ujung rambut hingga ke ujung jari kaki, dapat terkena imbas buruk rokok.

Ketika seseorang sedang asyik mengisap rokok, gas karbon monoksida (CO) ikut masuk ke dalam tubuh. Gas CO berebutan dengan oksigen untuk masuk ke dalam sel darah merah (hemoglobin). Sedangkan pada orang yang tidak merokok, ketika bernapas, oksigen akan diangkut oleh hemoglobin, kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Oksigen di dalam darah kaum perokok akan dikalahkan CO, sehingga oksigen yang beredar ke seluruh tubuh berkurang. Karenanya, organ tubuh dan otak tidak mampu berfungsi baik. Akibatnya, wajah jadi pucat dan loyo.

Suatu penelitian mengungkapkan bahwa perokok wanita berpotensi mengalami penurunan gairah seksual, bahkan hingga mencapai fase frigiditas. Sementara perokok pria berpeluang mengalami disfungsi ereksi dalam berbagai tingkatan. Lebih buruk lagi, wanita perokok punya peluang yang lebih besar terhadap kasus menopause dini dibanding mereka yang tidak merokok.

Rokok juga memperlebar peluang terjadinya penyempitan pembuluh darah (artherosclerosis). Hal itu menyebabkan tubuh mengalami kekurangan oksigen sehingga mengakibatkan pecahnya aorta serta bisa merampas nyawa. Wanita yang merokok sekaligus menggunakan pil KB juga berisiko terkena serangan jantung koroner.

Asap rokok diyakini dapat menyebabkan penurunan fungsi paru-paru dan kanker pada bagian organ tubuh ini. Pemicunya, tar yang terkandung dalam asap rokok akan menempel di permukaan saluran pernapasan sehingga menyebabkan perubahan sel normal menjadi sel ganas. Sekitar 87-90 persen kasus kanker paru-paru disebabkan oleh rokok dan 30 persen di antaranya dialami oleh perokok pasif. Kebiasaan merokok 20 batang per hari bisa mencetuskan kanker paru-paru 25 kali lebih besar dibandingkan dengan tidak merokok. Penelitian terakhir bahkan menyebutkan, batangan tembakau ini mengandung formalin. Jika pada lambung saja formalin bisa menimbulkan iritasi, bayangkan jika zat berbahaya ini mengontaminasi paru-paru, salah satu organ tubuh yang cukup sensitif.

Rokok adalah salah satu pencetus paru-paru obstruksi kronis (PPOK). Selain itu, asap rokok mengubah perubahan struktur saluran udara. Bulu getar yang dalam keadaan normal berfungsi membersihkan lendir akan lumpuh sehingga terjadi penim¬bunan lendir berlebihan yang merupakan media perkembangbiakan kuman sehingga berkembang jadi bronkitis.

Rokok juga menjadi biang kerusakan permanen pada struktur paru-paru akibat lumpuhnya serat elastin yang mengakibatkan udara yang masuk sulit dikeluarkan dan tertinggal di kantong-kantong udara. Kondisi ini bisa berujung pada penyakit emfisema, yaitu gangguan atau penurunan faal (fungsi paru-paru), yang semakin lama semakin berat. Gangguan yang muncul berupa penyakit paru-paru obstruksi menahun, dengan gejala klinis berupa sesak napas yang tidak dapat disembuhkan.

Sementara asap tembakau yang tersebar di tempat terbuka akan memengaruhi orang-orang di sekitarnya. Asap rokok menyebabkan iritasi pernapasan yang cukup berat dan merupakan faktor pencetus serangan asma. Dalam kasus infeksi paru-paru, wanita perokok lebih dominan dibanding pria. Nikotin akan beraksi menurunkan ketahanan permukaan saluran udara dalam paru-paru, sehingga mempersubur bakteri maupun virus.

Lebih buruk lagi, bayi yang lahir dari seorang wanita perokok, berbobot lebih ringan 170 gram dibandingkan dengan wanita tidak merokok. Wanita perokok sering kali mengalami keguguran, kematian bayi, dan neo-natal death. Bayi dari wanita perokok umumnya memiliki kondisi fisik maupun intelektual lebih rendah dibandingkan bayi dari wanita yang sama sekali tidak merokok.

dari segi ekonomi


Satu batang rokok kita hitung Rp. 700,-
Satu bungkus rokok = 12 batang rokok
Berarti satu bungkus rokok kurang lebih = Rp. 8400,- kalau belinya bungkusan mungkin bisa lebih murah Rp. 400.-

Setengah hari Rp. 8400 kalau satu hari adalah Rp. 8400 X 2 = Rp. 16. 800

Hari gini ada yang mau ngasih duit Cuma- cuma Rp. 16. 800 sehari ?

Kalau di kali kan tiga puluh hari = Rp. 504. 000,- Wow sebuah angka yang fantastis, sebuah modal yang besar bukan?

Ada yang mau memberikan Rp. 504. 000 sebulan Cuma – cuma ?

Kebutuhan manusia yang utama yang apabila tidak terpenuhi dapat menyebabkan kematian adalah Makanan atau minuman. Apabila orang kekurangan pangan atau minuman bisa menimbulkan kematian, tetapi rokok…….? Apa yang akan ditimbulkan ? masalah apa yang kira 2 muncul apabila kita kekurangan rokok atau tidak merokok sama sekali ? Bencana apakah kira2 yang akan muncul ?

Tidak Ada !!! tidak akan ada bencana yang muncul dari kekurangan merokok atau hilangnya rokok dari muka bumi. Yang ada dan akan muncul adalah kebaikan yang banyak untuk setiap orang. Sudah lama kita disulitkan oleh polusi udara yang ditimbulkan dari gas buang kendaraan bermotor belum lagi dari kebakaran hutan yang sering terjadi , efek rumah kaca, pembuangan limbah industri dan termasuk diantaranya adalah akibat pembakaran rokok.

Kalau kita menghitung secara asal, dalam satu batang rokok terdapat satu lembar daun, kalau dalam satu bungkus rokok terdapat 12 batang rokok maka sama saja terkandung 12 lembar daun dan itu sama saja dengan satu pohon, apabila itu dibakar semua maka sama saja dengan membakar satu pohon. Kalau satu orang membakar satu pohon sedangkan dalam satu hari ada kurang lebih 500 ribu orang indonesia merokok satu bungkus rokok maka sama saja membakar 500 ribu pohon, WAH ! jumlah yang tidak sedikit alias banyak. Bayangkan asap yang ditimbulkan.


Berhenti Merokok

Merasa sulit berhenti merokok, banyak perokok yang berusaha mengurangi bahaya rokok dengan beralih ke rokok rendah tar. Mereka menganggap, rokok jenis ini memiliki risiko yang lebih ringan terhadap kesehatan, atau dengan kata lain, rokok rendah tar merupakan rokok yang ‘ramah’ terhadap kesehatan. Tapi benarkah rokok rendah tar lebih aman? Sejauh ini, belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa rokok rendah tar menurunkan risiko gangguan terhadap kesehatan.
Jadi, apa yang sebaiknya dilakukan? Rasanya, tak ada pilihan yang lebih baik kecuali berhenti merokok. Karena, banyak manfaat yang akan Anda peroleh jika berhenti merokok. Salah satunya, kualitas dan kuantitas hidup Anda akan meningkat. Begitu pun kualitas dan kuantitas hidup orang-orang yang tinggal bersama Anda, akan meningkat pula. Ini bisa dipahami karena mereka yang selama ini terpaksa ikut mengisap asap rokok dari Anda, kini terbebas dari asap berbahaya itu.
Bagi masyarakat, hal itu akan mengurangi pengeluaran biaya pengobatan penyakit akibat rokok, serta mengurangi mangkir karena sakit akibat rokok.
Diantara zat kimia itu yang terpenting dan sudah ada kaitannya dengan penyakit adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida.
Tar sebagai getah tembakau adalah zat berwarna coklat berisi berbagai jenis hidrokarbon aromatik polisiklik, amin aromatik, dan N-nitrosamine. Tar yang dihasilkan asap rokok akan menimbulkan iritasi pada saluran napas, menyebabkan bronchitis, kanker nasofaring, dan kanker paru.
Nikotin adalah bahan alkaloid toksik yang merupakan senyawa amin tersier, bersifat basa lemah dengan pH 8,0. Pada pH fisiologis, sebanyak 31% nikotin berbentuk bukan ion dan dapat melalui membran sel. Asap rokok pada umumnya bersifat asam (pH 5,5). Pada pH ini nikotin berada dalam bentuk ion dan tidak dapat melewati membran secara cepat sehingga di mukosa pipi hanya terjadi sedikit absorpsi nikotin dari asap rokok.
Pada perokok yang menggunakan pipa, cerutu dan berbagai macam sigaret Eropa, asap rokok bersifat basa dengan pH 8,5 dan nikotin pada umumnya tidak dalam bentuk ion dan dapat diabsorpsi dengan baik melalui mulut.
Nikotin juga berpengaruh terhadap pembuluh darah yakni merusak endotel pembuluh darah dan terhadap trombosit dengan meningkatkan agregasi trombosit. Nikotin diduga sebagai penyebab ketagihan merokok.
Karbon monoksida (CO) adalah gas beracun yang mempunyai afinitas kuat terhadap hemoglobin pada sel darah merah, sehingga membentuk karboksi hemoglobin mencapai tingkat tertentu akan dapat menyebabkan kematian.
Akibat buruk dari kebiasaan merokok bagi kesehatan menurut salah satu penelitian kohort prospektif oleh Doll & Hill di Inggris tahun 1951, yang berlangsung hingga tahun 1990-an. Penelitian melibatkan 34.439 dokter sebagai responden, sepuluh ribu responden tersebut telah meninggal dunia dalam periode 20 tahun pertama penelitian (1951-1971).
Sementara 10.000 orang lainnya meninggal dalam 20 tahun kedua (1971-1991) sejak penelitian itu sampai tahun 1990 ada sekitar 50 juta orang yang meninggal akibat kebiasaan merokok. Sedangkan dari tahun 1995 sampai tahun 2000 diperkirakan ada setidaknya 15 juta orang yang meninggal akibat kebiasaan merokok. Doll dan Hill melaporkan penyakit yang disebabkan oleh merokok, antara lain: kanker paru, kanker esofagus, kanker saluran napas lainnya, bronchitis kronik, dan emfisema, penyakit jantung paru.
Weir dan Dunn melaporkan hasil penelitian terhadap 68.153 laki-laki dan mendapatkan risiko yang lebih tinggi pada perokok untuk mendapatkan kanker paru, kanker mulut, kanker laring, kanker esophagus. Penyakit lain yang berhubungan dengan merokok ialah ulkus peptikum, emfisema, aneurisma, arteriosclerosis.
Kebiasaan merokok akan memepercepat penurunan faal paru. Penurunan volume ekspirasi paksa detik 1 (VEP 1), pertahun adalah 28,7 ml, 38,4 ml dari 41,7 ml masing-masing untuk nonperokok, bekas perokok dan perokok aktif.



Mitos

1. Merokok membantu berfikir, padahal kenyataannya merokok bisa menceraiberaikan pikiran, mengurangi
konsentrasi berfikir karena rokok menyebabkan penyempitan nafas dan keringnya tenggorokan.
2. Merokok membantu menenangkan urat saraf, padahal sebaliknya rokok berpengaruh buruk pada urat saraf, sebagaimana ia menyebabkan kencang nya detak jantung dan itu sangat berbahaya.
3. Merokok memperbanyak teman dengan saling menawar kan rokok dan berbasa-basi di dalamnya. Ternyata inipun keliru, sebab pada kenyataannya teman-teman yang dimaksud adalah teman-teman buruk.
4. Merokok menghilangkan rasa lelah, padahal justeru menambah kelelahan dan kepayahan karena terganggunya banyak organ tubuh, seperti urat saraf,alat pencernaan dsb.
5. Merokok bisa mengusir kesedihan dan kegalauan, padahal ia mendatangkan kesedihan, kegalauan dan bencana, di antaranya karena ia harus terus merogoh kantongnya, dan dengan merokok berarti ia secara terang-terangan melakukan maksiat kepada Allah SWT.



Bahaya Merokok Merokok sangat berbahaya dan merusak kesehatan. Di antara bahaya merokok adalah
► Melemahkan iman dan menjauhkan diri dari Tuhan.
► Mengurangi nafsu makan.
► Menyebabkan penyakit TBC.
► Menyebabkan sesak nafas.
► Menyebabkan sulitnya pencernaan makanan.
► Menyebabkan rusaknya hati.
► Menyebabkan berhentinya detak jantung.
► Menyebabkan penyakit kanker.
► Menyebabkan batuk dan lendir.
► Menyebabkan lemas dan kurus.
► Menyebabkan luka lambung.
► Menyebabkan kebakaran.
► Menyebabkan keengganan isteri terhadap suaminya.





”MEROKOK MATI TAK MEROKOKPUN MATI,LEBIH BAIK MEROKOK DARIPADA NGOMONGIN ORANG,LEBIH BAIK LAGI TIDAK MEROKOK DAN TIDAK NGOMONGIN ORANG”